Sabtu, 28 Februari 2015

Wheel of Fortune

Selamat malam minggu para penduduk. Kalian luar biasaaa..

Selamat bersenang-senang untuk para pasangan kekasih dan selamat.. hhmm.. selamatkanlah diri kalian dari kesepian untuk para jomblowan dan jomblowati. Aku senantiasa di pihak kalian !

Malam minggu ini terasa sama seperti malam-malam minggu sebelumnya, gak ada yang spesial kecuali kedua pacar setia gue, Rayband hitam-merah dengan lensa minusnya dan Asus 14 inch yang setiap hari gue pegang-pegang tanpa ada komitmen di antara kita. Yaa mereka sangat setia, tak ubahnya bagaikan seekor sapi betina yang keempat payudaranya selalu diremas oleh para pemerah untuk diambil susunya. "nikahi aku mas.. nikahi aku!" keluh sapi tersebut pada tiap aksi pelecehan yang diterimanya.

Seperti halnya sapi betina tersebut, kegundahan gue akan sosok pendamping juga tak terelakkan. Ada hasrat yang terpendam untuk segera punya momongan.. dari pasangan gue nanti. Kadang gue suka galau kalau melihat kambing jantan yang sudah mempunyai pacar. Hanya dengan mengembik dan tanpa pekerjaan, para kambing jantan bisa mendapatkan pacar dengan gampangnya. Apa gue harus mengembik juga biar dapat pacar ? gak mungkin.. gue gak terbiasa telanjang dan merangkak di depan umum. Oh Tuhan.. kambing aja yang masa depannya gak jelas bisa punya pacar.. aku kapan ? "mbee.. mbembembe mbe, mbeeee.." tiba-tiba gue dengar hasutan setan kambing yang nyuruh gue berbuat maksiat. "enggak bing, gue gak mau.. pergi lo sana!" dan tiba-tiba gue yang bisa bahasa kambing sekarang -.-!

Sebagai tolak ukur, ada sekitar dua juta penduduk di Jakarta Pusat dengan persentase 40% adalah laki-laki, dan gue adalah laki-laki terganteng urutan 274.311. Dengan statistik 50.000 laki-laki penyuka sesama, 25.000 laki-laki mempunyai masalah dengan jati diri, 5.000 laki-laki meninggal pada usia remaja, 150.000 adalah anak di bawah umur dan 300.000 lainnya telah berkeluarga. Jadi dapat di simpulkan sekitar 270.000 laki-laki usia matang belum mempunyai pasangan dan gue adalah orang terganteng nomer 274.311 yang berarti gue laki-laki jomblo terganteng urutan paling buncit yang rawan diperkosa. "jangan perkosa aku bang.. aku lagi skripsi. Nanti aja abis aku lulus S3". "dasar kampret, siapa yang mau perkosa lo! justru gue yang minta diperkosa". Anjir banci! kabuuurrr..

Sungguh ironis. Gue semasa SMA adalah salah satu laki-laki dengan label "most wanted". Ada beberapa perempuan yang suka bahkan nekat menyatakan perasaanya secara terbuka di depan umum, dan berujung penolakan dari gue. "kamu ganteng juga bang, nginep di rumah eneng yuk". Kampret si banci nongol lagi -.-! Bukannya bermaksud selektif, gue cuma merasa belum dapat wanita yang benar-benar cocok. Menurut gue, wanita yang pas buat gue bukan hanya sekedar cantik dengan payudara besar, tapi lebih ke intelegensi dan sikapnya. Jujur aja, gue bukan tipikal laki-laki gaul yang senang dengan gemerlap dunia, gue adalah seorang laki-laki penyuka politik, nasionalis, pecinta sejarah dan museum serta hobi dalam dunia jurnalistik, hanya yang membedakan adalah pembawaan gue yang sedikit "konyol" dalam berbicara.

Gue pikir, zaman keemasan gue telah usai dan gue sia-siakan. Seperti berjudi, wheel of fortune yang gue putar selalu berhenti di kotak bertuliskan "you are not lucky yet". Haha.. sungguh menyedikan diriku ini. Tapi tak apa, masih banyak peruntungan-peruntungan lainnya yang gue dapatkan. Teman yang baik, keluarga dan beberapa hal lainnya yang kadang membuat gue menjuluki diri sendiri sebagai "Lucky Jay". Life must go on, no matter what happened.

"mbembe mbeee.. mbeee" haha kali ini malaikat kambing yang menyuruh gue untuk tetap semangat. Ciaooo..